Jumat, 18 Desember 2009

bunga Mata-Hari


Warna kuning yang cerah, membuatnya selalu sedap dipandang. Bulatan berwarna cokelat yang berada di tengah membuatnya semakin tampak terlihat ceria.

Seorang teman menuliskan sebuah kalimat di jejaring sosial entah kata-kata siapa yang dituliskannya. Dia berkata, "Menjadi melatilah meski tampak tak bermakna Sebab ia akan tebar harum wewangian tanpa meminta balasan Ia begitu putih seolah tanpa cacat Ia tak pernah iri melihat mawar yang segar merekah dan tak pernah malu pada bunga matahari yang menjulang tinggi Ia tak pernah dengki dan rendah diri pada keanggunan anggrek dan tulip..."

Saya tak suka mawar yang segar merekah namun memiliki duri di tangkainya, terlihat bermuka dua nampaknya...

Anggrek, saya tak suka dengan bunganya yang mudah lepas dari tangkainya, terlihat rapuh...

Aaaah... terkadang saya goyah akan pilihan saat melihat warna-warnimu yang cerah. Baiklah, tak usah saya pungkiri mungkin kau berada di dalam urutan kedua sesudah bunga matahari.

Saya tak suka menebarkan wewangian keseluruh penjuru, bagi saya itu terasa sebagai teriakan sombong atas kebaikan yang diberikannya...

Saya suka bunga matahari yang menjulang, melihat ke seluruh penjuru peluang yang akan didapatkan dan tumbuh tinggi kearah langit menuju pusat cita-citanya... 

kamu?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar